Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Puji syukur tak terbatas atas nikmat اَللّهُ yang tercurahkan ke segenap penjuru alam, mari sejenak kita luangkan waktu untuk menghayati dan menggali pelajaran-pelajaran dalam firman Allah yang tertuang dalam kitab suci Al-Qur'an.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Arrojulun Mustafa baginda Rasulullah ﷺ Shallallahu 'Alaihi wa Salam beserta Keluarga dan Sahabat nya.
Pada tulisan kali ini kita sudah sampai pada Rubu' (bagian tema) Al-Qur'an ke-37 yaitu Surah An-Nisa' ayat 88-99 berikut beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari tadabur rubu' ke-37 ini
- (ayat 88-91) Jangan pernah mundur dari medan perang atau yang relevan dalam kondisi sekarang adalah medan dakwah / medan jihad dalam berbagai hal seperti menuntut ilmu dan amar ma'ruf nahi mungkar.
- (ayat 92-93) Jangan terburu-buru dalam membunuh seorang muslim dengan sengaja karena balasan menghilangkan nyawa seorang muslim tanpa ada sebab, alasan atau kesalahan adalah kemurkaan اَللّهُ, kekal di neraka jahannam selamanya serta adzab yang sangat pedih.
- (ayat 94) Ketika di medan perang biasakan untuk bertabayyun, mencari informasi yang benar dan jangan cepat mengkafirkan seorang muslim, terlebih untuk mendapatkan harta dan keuntungan duniawi.
- (ayat 95-96) Tidak sama orang yang berangkat berjihad dengan orang yang tidak tidak turut berjihad tanpa mempunyai udzur yang syar'i. Perbedaan derajatnya sangatlah banyak dan اَللّهُ menyiapkan pahala yang sangat besar.
- (ayat 97-99) Selalu tegakkan semangat hijrah, tidak hanya dalam bentuk niat namun wujudkan dengan penyertaan amal dan ikhtiar yang maksimal menghadap semata ridha اَللّهُ.
Demikian ulasan pelajaran-pelajaran yang dapat diambil dari tadabur Al-Qur'an rubu' ke 37, semoga bermanfaat untuk kita semua dan اَللّهُ memberikan kita semangat dan kebaikan yang bertambah-tambah untuk terus berinteraksi dengan Al-Qur'an.
Allahummarhamna bil Qur'an, hadzanallahu wa iyyakum aj'main.
Wassalamualaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Depok 28 September 2020
Abu Hafsah